Kamis, Oktober 26, 2006

Otong yang seperti bejo

Weleh-weleh… emang si otong sekarang makin kacau, kelakuan dan sifat yang dulu di benci malah kini dilakukannya. Sebetulnya gw dah liat gelagat gak bagus tentang si otong dari dulu, sejalan dengan waktu gw berharap kelakuannya berubah dengan bertambahnya umur, apa lagi sehari-harinya yang terkesan agamis.

Dulu si otong bukan lah apa-apa seperti gw selama ini, dia membenci sifat yang cari muka ama boss dan memikirka dirinya sendiri. Itu dulu loh Sekarang si Otong sudah punya posisi dengan posisinya dia merasa sangat berkuasa, apa-saja bisa dilakukannya dan merasa tanpa dia maka kantor gak akan berjalan. Dengan posisinya si Otong mengambil strategi sebagai servant bagi Boss. Boss pun di manja seperti Raja sehingga akhirnya apa yang di kehendaki si otong selalu di kabulkan oleh Boss.

Bukan itu saja otong pun semakin hebat, apa yang di ucapkannya sudah seperti keputusan Boss. Si Otong bisa melarang atau menunjuk seseorang untuk mendapatkan perjalanan dinas. Bahkan si otong yang dulu sangat membenci ketertutupan keuangan dan mengharapan transparasi, malah tidak melakukan transparasi dengan uang yang dipeganya. Walah…. Udah jauh sekali kau melangkah Tong…….

Teringat tahun-tahun lalu, kawan-kawan di keuangan selalu berusaha memperjuangkan dia untuk mendapatkan lebih dari teman2 yang lain, tapi sekarang apa balasannya? Ketika teman2 dikeuangan membutuhkan perjuangannya dia malah masa bodo dan memikirkan dirinya sendiri.

Dulu si Otong dan Bejo sangat tidak akur, Otong membenci Bejo karma menurut dia si Bejo senang cari muka di depan Boss dan selalu menjelek-jelekan kawan yang lain. Kini Bejo sudah tidak ada, dan Boss pun berganti, eh.. malah gentian si Otong yang terkesan cari muka dan menjelek-jelekan orang lain, teman-teman yang lain pun udah begah dengan sikap dan ucapan si Otong sekarang ini dan merasa atasan di Kantor Bukan Boss lagi, melainkan Si Otong.

Mungkin si Otong korban dari terlalu cepatnya memegang jabatan, sehingga merasa dirinya lebih hebat dari yang lain dan menjadi yang paling hebat. Tapi Ingat di atas langit ada langit.

Mungkin kita semua akan melakukan seperti yang di lakukan oleh si Otong saat ini bila kita mendapatkan jabatan, tapi hal tersebut bisa dihindarkan bila kita bisa mengintropeksi diri serta mempunyai sahabat yang selalu mengingatkan kita. Teringat ketika gw akan mendapatka tugas yang cukup berat di kantor, gw selalu ngomong ke teman2 agar mengingatkan gw bila gw salah melangkah. Dan memang menyakitka bila kita di koresi oleh orang lain, tapi itu semua demi kebaikan sehingga kita tidak men-dzolimi orang lain.

Kini semua kembali ke si Otong, apakah memang sifat dasarnya dia seperti itu, atau kita yang merasa sahabatnya takut bicara karna takut menyinggung dirinya? Semoga kita diberikan keberanian untuk mengoreksi tingkah lakunya dan si otong bisa menerima bila ada dari sahabat2nya yang berani melakukannya. Semoga kita semua di jauhkan dari sifat-sifat yang buruk…… Amien.

0 komentar: