Minggu, November 09, 2008

Japan Expo

Dalam menyambut 50 Tahun Persahabatan Indonesia – Jepang, diadakan pameran yang bernama Indonesia – Japan Expo yang berlangsung di Arena Pekan Raya Kemayoran, Jakarta pada 1 hingga 9 November 2008. Dalam pameran ini menampilkan produk-produk Jepang mulai dari makanan, elektronik dan kendaraan. Nama-nama produk terkenal seperti Panasonic, Toshiba, Sharp, Canon, Fuji, Toyota, Honda, dll ikut berpartisipasi. Selain itu ada juga Shinkansen 3D serta Obake.


Selain pameran ternyata banya juga program pendukungnya seperti Dance competition, ikebana demonstration, Fashion show, robot contest, dll. Tapi sayang karna gw datang hari terakhir plus bawa ponakan yg kecil-kecil maka gak sempat menikmati banyak petunjukan. Untungnya Festival Kanto yang digelar dua hari terakhir sempat gw saksikan. Ini nih foto-foto di Japan Expo.




MRT Jakarta Ikut berpameran. Katanya pembangunan MRT ini sebagian dibiayai oleh Jepang. Kalau pembangunan dah selesi, berarti transportasi umum di Indonesia bisa disetarakan dengan Singapur, Malaysia dan Thailand. Semoga dapat mengurangi kemacetan


Stasiunnya seperti ini nih

Tampak Luar

Wah, belun jadi aja udah berjubel, apa lagi nanti kalo sudah beroperasi?


Kamen Rider pun ikut nyobain MRT Jakarta


Tak mau ketinggalan, Ninja berkeliaran di areal Japan Expo.


Hampir semua tokoh super hero Jepang ikut ambil bagian. Kita bisa minta foto bareng dengan mereka. Sayangnya gw gak suka

Kalo ini namanya siapa ya? (asal minta foto aja, diapun langsung beraksi)

Panasonic ikut serta dan mengambil tema Eco idea



Seorang Bapak lagi menjawab pertanyaa tentang sustainable development, global warming, dan gas rumah kaca di anjungan Panasonic. Sayang anaknya nakal, asal mencet jawabannya sehingga Bapak ini salah menjawabnya.


salah satu anjungan menampilkan sejarah cleaner production program, mulai dari KTT Bumi

Salah satu anjungan yang dipadati anak-anak yaitu melukis di kaos


Kanto Festival

Kanto adalah galah-galah yang digantungi banyak chochin (lentera kertas), jumlahnya biasanya 46 buah, dengan panjang galah bisa sampai puluhan meter



Kanto tersebut diangkat oleh satu orang dan diletakkan pada kepala, mulut, ataupun pinggul diiringi tetabuhan dan seruling khas Jepang.

Nah ini atraksinya.
Sempat terjadi insiden, dimana salah satu kanto rubuh menimpa penonton saat pertunjukan baru sekitar 5 menit dimulai.

Sabtu, November 08, 2008

Cemburu

”dari mana lo nyet?”


Terkejut mendengar kata-kata kasa itu dan lebih-lebih perkataan itu diarahkan ke padaku, karna tak ada orang lain disini.


”antar Sari benerin hp.” jawabku dengan cueknya.


Sebetulnya malas ngejawab pertanyaan itu. Apa lagi yang bertanya gak sopan, panggil monyet lagi. Aku bukan orang yg terlalu sensitif, tapi tahu antara perkataan bercanda dan bukan. Kayanya dia lagi marah, tapi gw gak tau ama siapa dan kenapa aku yang kena getahnya?


”oh, jadi bener ya, lo tuh pagar makan tanaman juga.”

“Maksud loe ?” jawabku kebingungan.

“ lo pacarin aja sekalian pacar gw !!!!!”


Pria itu langsung ngeloyor pergi meninggalkan aku yang masih bingung akan kata-katanya.


brukk……!!! Terdengar suara pintu di banting dengan kerasnya. Sepertinya jawabanku tadi makin membuatnya murka. Aku sendiri masih belum beranjak dari tempatku berdiri dan masih dengan kebingungan ini.


Malam harinya baru aku mengetahui dari temanku yang lain kenapa pria itu begitu marahnya dengan aku. Pria itu adalah pacarnya Sari, namanya Arif. Dia begitu cemburu mendengar dan melihat aku jalan berdua dengan pacarnya. Memang seminggu ini kami berdua sering jalan bareng.


Sari memang sedikit manja. Dia sering bersenderan dipundakku saat kami duduk bersebelahan. Setiap kami jalan tanpa ragu dia menggandeng tanganku. Dan hal itu terjadi jauh sebelum Sari dan Arif berpacaran. Bahkan saat ada arif pun dia sering melakukan hal yang sama padaku.


Uh.... kerdil sekali pikiran Arif. Aku menjadi geram sendiri. Kalau memang aku ingin memacari Sari kenapa tidak dari dulu? karena aku jauh mengenal dia sebelumnya, dan kedekatan kami sekarang inipun sudah terjadi dari dulu. Dan apakah Arif gak mikir, kalau aku ingin memacarinya kenapa malah menjadi salah satu mak comblang mereka bedua? Ah... sudah lah masalah ini gak perlu dibesar-besarkan. Mungkin Arif termakan hasutan orang-orang yang gak suka akan persahabatan kita, ditambah lagi mereka berdua memang sedang ada masalah. Akupun males untuk mengkarifikasinya, karna memang diantara kami gak ada apa-apa. Dan aku juga kurang respect dengan arif sekarang ini, karna beberapa waktu lalu saat dia dan sari bertengkar, arif menyalahiku dan beberapa teman karena telah mencomblanginya. Huh.... dasar bodoh...........

Selasa, November 04, 2008

Cerai

Hari ini begitu melelahkan. Banyak sekali aktifitas yang kulakukan. Sudah seminggu berturut-turut aku selalu pulang telat, dan hari ini jam 2.15 malam baru tiba dirumah.. Bukan pekerjaan yang membuat aku pulang begitu larut tapi hang-out dengan beberapa teman sejak sore tadi. Semua lampu sudah padam, hanya lampu teras yang menyala dan semua penghuni rumah ini sudah terlelap dengan pulasnya. Kucuci muka sejenak untuk melepaskan debu-debu yang menempel. Lelah sekali tubuh ini, untungnya besok hari sabtu sehingga aku bisa tidur selama aku mau. Saking penatnya akupun tertidur dengan pulasnya sesaat setelah kuberbaring.


Belum hilang rasanya rasa penat ini dan rasanya baru sejenak aku tertidur ketika ku dengar suara wanita berteriak dan menangis.


Aku sudah tidak tahan lagi jalani pernikahan ini dengan kamu...!!!!!!!

Aku gak akan menuntut perbuatan selingkuh mu.!!!!

Aku hanya minta kau ceraikan aku..!!!

Biarkan aku pergi..!!!

Biar aku dan anak-anak hidup bahagia tanpa kehadiran mu..!!!


Oh, istriku......, pernikahan ini dan.... perselingkuhan itu...... Cerai...? istriku minta cerai???? Lalu bagaimana dengan anak-anak??? Oh Tuhan...... jadi istriku tahu dengan perselingkuhan yang kulakukan selama ini? Dan sekarang dia menginginkan perceraian. Hancur sudah rumah tangga ku.


Aku tersentak dan terpaksa bangun dari tempat tidur. Kucoba mengumpulkan nyawa yg belum juga sepenuhnya kembali ke jasadku ini. Aku ingin segera menghampiri pemilik suara itu. Aku ingin mendengarnya dengan jelas dihadapanku, dan akan ku jelaskan semuanya. Aku akan berusaha mempertahankan rumah tangga ku ini. Aku tak mau anak-anak jauh dari ku dan tak mau mereka membenciku kelak. Ucapan itu masih juga diulangnya dan terdengar dari sisiku. Aku berusaha mendekati suara itu.


”Sialan.......!!!!!!!! kurang ajar...!!!!!!!! brengsek...!!!!!!!” aku memaki-maki sumber suara itu. Geram sekali rasanya. Kulempar sebuah bantal kearahnya, lalu ku bekap dengan kerasnya. Tapi suara itu masih dapat meluncur dan terus terdengar ditelinga ini. Kuraih dengan kasar dan ku reject panggilan telpon dari temanku. Karena suara wanita tersebut merupakan ringtone yang kudapat tadi siang.

Senin, November 03, 2008

just be my friend

26 oktober pukul 00.00. Alarm hand phone berbunyi membuyarkan usahaku untuk tidur lebih cepat dari biasanya. Sebaris nama muncul dari layar yang terus berkedip-kedip.


Tepat hari itu dirimu berulang tahun. Walaupun tidak terlalu lama, namun kehadiranmu dalam hari-hari yang kita lalui bersama meninggalkan kesan yang sulit terlupakan. Tapi entah denganmu. Mungkin engkau akan menghapus cerita kita sebagai sesuatu yang tak layak tempat untuk selalu dikenang.


Tak tahu apa penyebabnya sehingga engkau menjauhi dan menghindari ku. Pesan yang kukirim tak pernah di balas. Panggilan telpon ku pun tak pernah diangkat. Sempat beberapa kali aku menghubungimu dengan nomer lain, tetapi ketika engkau menyadirinya langsung kau putus pembicaraan itu. Sikapmu yang kaku dan berusaha secepatnya menghindar dari hadapanku saat kita beberapa kali tanpa diduga berpapasan kadang membuatku tersenyum dan tertawa geli.


Hari ini ku kirim sms ucapan selamat. Aku yakin dirimu tak akan membalasnya seperti saat kukirim ucapan Idul Fitri yang lalu. Aku hanya mencoba membangun lagi tali silaturahmi, walaupun mungkin engkau tak menginginkannya. Good luck sahabatku, semoga apa yang kau inginkan dapat tercapai.